Kang DS Kembali Gandeng Artis, Pengamat Politik Unpad Ingatkan Dampaknya

WARTABANDUNG.com, BANDUNG — Petahana Dadang Supriatna kembali menggandeng figur artis sebagai pendampingnya untuk maju pada Pilkada Bandung 2024.

Setelah pada Pilkada Bandung 2020 menggandeng Sahrul Gunawan sebagai wakil, pada pilkada kali ini, Dadang akan didampingi pemain sinetron Ali Syakieb. Koalisi Bandung Bedas terdiri dari PKB, Nasdem, Gerindra, Demokrat, dan PAN.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Firman Manan, mengatakan, koalisi Bandung Bedas yang mengusung Dadang-Ali, mesti menghitung dampak usai pemilihan, apabila kembali ditakdirkan menjadi pemenang.

Pasalnya, dengan kembali menggandeng figur dari kalangan selebritis, tidak menutup kemungkinan Dadang Supriatna bakal mengulang konflik yang sama, seperti yang terjadi dengan Sahrul Gunawan.

Hal ini bisa terjadi jika Dadang tidak melibatkan Ali pada proses tata kelola, dan hanya dimanfaatkan pada kepentingan elektoral.

“Merupakan problem teman-teman artis, seakan-akan mereka itu tidak berkompeten, tidak punya kemampuan, sehingga mereka tidak dilibatkan dalam proses tata kelola. Kalau itu yang terjadi, ya bukan tidak mungkin asumsinya Kang Dadang menang lagi, ya kurang lebih bakal terjadi hal yang sama,” katanya saat dihubungi lewat telepon, Kamis (18/7/2024).

Ia mengungkapkan, kerenggangan hubungan Dadang dengan Sahrul yang saat ini masih menjabat, bukan hanya isu di kalangan politisi, tapi juga menjadi konsumsi publik sejak lama. Untuk itu, Dadang diminta mengubah pola komunikasi. Harus ada pembagian yang jelas, termasuk apa saja tugas Ali jika nantinya terpilih menjadi wakil bupati Bandung.

Meski begitu, head to head antara Dadang dan Sahrul menarik dikaji. Pasalnya, keduanya sama-sama memanfaatkan elektoral selebritis. Untuk diketahui, selepas hubungan keduanya renggang, Sahrul mundur dari Partai Nasdem dan berlabuh ke Partai Golkar. Bahkan, saat ini Sahrul disebut menjadi bakal calon bupati Bandung menantang Dadang.

Artis Terjun ke Politik

Wakil Bupati Bandung Syahrul Gunawan saat meninjau pasar di Kabupaten Bandung, Latar belakangnya sebagai artis dinilai tidak paham tata kelola pemerintahan daerah dan hanya dimanfaatkan secara elektoral. Namun Syahrul siap head to head melawan Dadang Supriatna.

Firman mengatakan, fenomena artis terjun ke politik terjadi lantaran adanya segmen pemilih yang melihat popularitas.  Khusus di Kabupaten Bandung, Firman menilai pola segemen popularitas masih dimainkan untuk meraih ceruk suara yang signifikan. Terlibih kubu Dadang.

“Itu bisa dilihat adanya segmen pemilih yang tertarik memilih karena popularitas si calon, itu kan sudah terbukti di pemilihan bupati sebelumnya, di mana kemudian Kang Dadang berpasangan dengan Kang Sahrul Gunawan. Kalau saya melihat pola itu yang akan diulang,” katanya.

Redaksi
Author: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *