WARTABANDUNG.com – Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membangun Teleskop Radio Very Long Baseline Interferometry (VLBI) Global Observing System atau VGOS di Observatorium Bosscha.
VGOS adalah sebuah jaringan teleskop radio global yang beroperasi secara sinkron untuk mengamati sumber radio kosmik dengan presisi tinggi. Caranya dengan menggabungkan data dari beberapa teleskop yang tersebar di seluruh dunia.
Kemudian akan tercipta pengukuran yang presisi terkait jarak dari satu titik teleskop dengan teleskop lainnya. Teleskop untuk mengukur pergerakan benua Salah satu implementasinya adalah untuk mengukur pergerakan benua.
Melalui alat ini, kecepatan pergerakan dalam jangka waktu tertentu hingga perubahan jarak dari benua dapat diketahui dengan presisi. “Dengan demikian, kita dapat menentukan apakah sebuah wilayah memiliki potensi yang berbahaya atau tidak,” Kepala Biro Kemitraan ITB, Prof. Taufiq Hidayat dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (27/7/2024).
Prof. Taufiq mengatakan, pembangunan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia karena VLBI saat ini masih terpusat di balahan bumi bagian utara. Sementara di daerah ekuator masih jarang dan di beberapa negara sekitar masih dalam tahap pembangunan.

Prof. Taufiq melanjutkan, keberadaan teleskop radio di ekuator sangat dibutuhkan mengingat saat ini hanya ada satu stasiun teleskop radio di sekitar ekuator, yakni di Brazil. Selain itu, posisi Indonesia diharapkan dapat mengisi kekosongan daerah ekuator untuk regional AOV (Asia-Oceania VLBI Group for Geodesy and Astrometry) yang merupakan subgrup dari IVS (International VLBI Service for Astrometry and Geodesy).
“Dengan pembangunan teleskop radio VGOS ini, Indonesia akan berperan dalam menjembatani baseline belahan bumi utara dan selatan,” ujarnya.
Hal itu menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk dapat ikut berkontribusi dalam jejaring teleskop radio internasional dan membuka berbagai kolaborasi multidisiplin pada masa mendatang.
Selain dapat mengukur pegerakan titik-titik di permukaan bumi yang bergerak, teleskop ini dapat digunakan untuk membuat kerangka acuan dengan sangat akurat, standar waktu yang presisi, dan memantau potensi dari perubahan iklim
“Dengan demikian, pembangunan teleskop radio VGOS di Observatorium Bosscha merupakan investasi jangka panjang bagi Indonesia dalam berbagai bidang,” tandas Prof. Taufiq.