WARTABANDUNG.COM — Jelang Peringatan ke-55 Konferensi Asia Afrika yang jatuh pada tanggal 18 April 2025 mendatang, kondisi Gedung Merdeka yang ada di Jalan Asia Afrika masih alami kerusakan. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Selasa (14/1/2025) Sugiono didampingi Wamen Kementerian Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Sekda Jabar Herman Suryatman, beserta jajaran meninjau langsung kondisi gedung bersejarah tersebut.
Namun, awak media tidak diperbolehkan menyaksikan langsung peninjauan bagian dalam gedung.
Selain bagian dalam gedung, Sugiono juga mengecek ruangan-ruangan yang ada di gedung ini. Setelah itu Sugiono juga melihat Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA).
Sekitar satu jam melakukan peninjauan, Sugiono dan rombongan keluar gedung dan menemui awak media.
“Kami berkunjung ke Gedung Merdeka untuk melihat kondisi terkini gedung bersejarah ini, seperti kita ketahui bersama pada tahun 1955 gedung ini dipakai untuk konferensi negara-negara Asia Afrika, semangat itu masih dirasakan oleh sebagian besar negara-negara di dunia yang terlibat,” kata Sugiono.
Sugiono mengungkapkan, Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Pekerjaan Umum sudah siapkan langkah dalam melakukan perbaikan gedung bersejarah ini.
“Kita bicarakan rencana perbaikan-perbaikan karena kondisinya sudah cukup memprihatinkan. Ini cagar budaya, cagar diplomasi Indonesia dan harus kita pertahankan dan lestarikan,” ungkapnya.
Saat disinggung bentuk kerusakannya, Sugiono tidak memberikan penjelasan terkait hal itu. “Kerusakannya cukup intensif, nanti akan diinventarisir. Itu akan kita petakan ya,” tambahnya.
Selain itu, terkait alasan awak media dilarang masuk kedalam gedung, Sugiono sebut kondisi gedung saat ini alami kerusakan.
“Situasi gedungnya sudah mengkhawatirkan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Gedung Merdeka digunakan tempat Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. KAA pada saat itu digelar dari tanggal 18 hingga 25 April dengan dihadiri delegasi dari 29 negara. KAA merupakan pertemuan internasional yang penting dalam sejarah politik dunia.